Manajemen Operasional Perbankan


Kamis, 28 April 2011


Kamis, 31 Maret 2011

Manajemen Opersional adalah Kegiatan untuk menciptakan nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output.

Persamaan antara perusahaan jasa dan manufaktur
  1. sama-sama menawarkan produk
  2. Input dapat disimpan
  3. mengutamakan kepuasan pelanggan

Perbedaan
Manufaktur
  1. bentuk fisik tahan lama
  2. output dapat disimpan
  3. kontrak dengan pelanggan kecil
  4. waktu respon lama
  5. fasilitas banyak
  6. intesitas modal
  7. kualitas mudah diatur
Jasa / servis
  1. tidak berwujud, dan tidak tahan lama
  2. output tidak dapat disimpan
  3. kntrak dengan konsumen tinggi
  4.  waktu respon singkat
  5. fasilitas kecil
  6. intesif tenaga kerja
  7. kualitas tidak mudah diukur

Produktivitas secara umum dapat didefinisikan sebagai perbandingan antar jumlah barang dan jassa yang dihasilkan.
Peningkatan produktivitas dapat terjadi jika :

  1. output + , input –
  2. Input & output + , output >
  3. Input & Output - , input >
  4. pengukuran produktivitas dapat diakukan dengan formulasi :
Produktivitas = output / input

Little quality merupakan transformasi yang sederhana yaitu proses perubahan input menjadi  output, sehingga menimbulkan nilai tambah. Dari output akan memberikan feed back untuk perbaikan input

Big quality merupakan transformasi bukan sekedar proses perubahan input menjadi output. Ketika perusahaan menyediakan input, ia akan berhubungan dngan supplier sebagai penyedia barang sehingga terjadi partnership.

Jenis transformasi dalam produksi
  1. phisical dalam produksi pabrik
  2. physiology dalam perawatan kesehatan
  3. phychological dalam bisnis hiburan
  4. location dalam tranformasi
  5. exchange / pertukaran dalam pelanggan
  6. informational dalam telekomunikasi
  7. storage/ penyimpanan

KLASIFIKASI BANK

Bank diklasifikasi berdasarkan berbagai macam perspektif, yaitu: 1. Segi fungsinya, 2. Segi kepemilikannya, 3. Segi status, & 4. Segi penentuan harganya.

Berdasarkan segi fungsinya, bank diklasifi-kasi menjadi:
1. Bank umum (komersial + syariah): bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi-kan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. BPR: bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasar-kan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan segi kepemilikannya, bank diklasifikasi menjadi:
1. Bank Pemerintah: bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah;
2. Bank swasta nasional: bank yang seba-gian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional Indonesia;
3. Bank koperasi: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan berbadan hukum koperasi;
4. Bank asing: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh asing, baik swasta maupun pemerintah asing.
5. Bank campuran: bank yang modalnya dimiliki swasta nasional Indonesia dan asing, dan pada umumnya sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta Indonesia.

Berdasarkan segi statusnya, bank diklasifikasi menjadi:
1. Bank devisa: bank yang melaksanakan transaksi luar negeri atau transaksinya berhubungan dengan valas.
2. Bank nondevisa: bank yang tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas.

Berdasarkan segi cara menentukan harga, bank diklasifikasi menjadi:
1. Bank konvensional: bank yang dalam menentukan harganya menetapkan suatu tingkat bunga tertentu, baik untuk dana yang dikumpulkan maupun disalurkan.
2. Bank syariah: bank yang penentuan harganya tidak menetapkan suatu tingkat bunga tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.

Pengklasifikasian bank ini tidak dapat secara kaku diterapkan saat ini, mengingat fenomena kepemilikan bank di Indonesia pasca krisis ekonomi 1998 sangat rumit.

Tujuan Manajemen Bank Komersial: me-maksimumkan kekayaan pemegang saham.
Kekayaan pemegang saham diukur dengan nilai pasar saham & jumlah dividen tunai yang dibayar.

Nilai pasar saham bank bergantung pada tiga faktor:
1. jumlah arus kas yang dibayar kepada para pemegang saham bank;
2. penentuan waktu arus kas; &
3. risiko yang terlibat dalam arus kas.

Dalam mencapai tujuannya, bank menghadapi sejumlah risiko, sehingga perlu mengelolanya dengan baik.
1. Risiko kredit: kemungkinan bahwa peminjam tidak memenuhi kewajiban2nya.
2. Risiko tingkat bunga: kemungkinan bahwa tingkat bunga pasar berubah & tidak menguntungkan bagi bank.
3. Risiko operasional: risiko yang berkaitan dengan munculnya problema yang berkaitan dengan penyerahan atau jasa suatu produk.
4. Risiko likuiditas: risiko yang berkaitan dengan kemampuan bank untuk memenuhi penarikan dana, baik dari deposan maupun peminjam.
5. Risiko harga: risiko yang berkaitan dengan pembentukan pasar, persetujuan, atau pengambilan posisi dalam sekuritas, derivatif, valas, atau instrumen keuangan lain.
6. Risiko kepatuhan: risiko yang muncul dari pelanggaran hukum, peraturan, dsb.
7. Risiko valas: risiko yang berkaitan dengan adanya perubahan kurs tukar valas yang dapat merugikan bank.
8. Risiko strategik: risiko yang muncul dari pembuatan keputusan bisnis yang jelek yang berpengaruh negatif terhadap nilai bank.
9. Risiko reputasi: risiko yang muncul dari opini publik atas bank. Opini negatif muncul dari pelayanan yang jelek, kegagalan melayani kebutuhan kredit masyarakat, dsb.

Batasan2 yang dihadapi bank dalam mencapai tujuannya diklasifikasi menjadi:
1. Batasan2 pasar, meliputi: kondisi ekonomi (tingkat pertumbuhan), & persaingan.
2. Batasan2 sosial: sebagai inti dari sistem keuangan, bank ikut terlibat terhadap perekonomian yang sehat atas masyarakat yang dilayaninya.
3. Batasan2 hukum & peraturan, meliputi: batasan2 atas komposisi neraca, & batasan2 atas hubungan konsumen.

Kamis, 07 April 2011

Total quality Management

Adalah strategi manajemen untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua  proses dalam organisasi sesuai dengan definisi ISO

Definisi pendeknya, TQM adalah Costumer Focus dengan melakukan :
  1. Aktifitas pendekatan sistem
  2. Aktivitas pendekatan ilmiah

Filosofi dasar dari TQM Adalah sebagai efek dari kepuasan konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami kesuksesan

Kendaraan yang digunakan dalam TQM
  1. Manajemen Harian
  2. Manajemen Kebijakan
  3. Manajemen Cross-Functional
  4. Gugus Kendali Mutu
Kamis, 21 April 2011

Perubahan Paradigma Konsep Manajemen

  • Dulu
    • Jika tidak rusak, jangan diperbaiki
    • Mutu tidak penting
    • Pembangunan
    • Struktur Organisasi yang kaku
    • Birokrasi Organisasi berlapis-lapis
    • Persaingan
    • Kinerja individu
    • Semu orang terspesilaisasi dan dikendalikan
    • Pendidikan untuk manajemen
  • Sekarang
    •  pengmbangan berkesinambungan
    •  Pengawasan terhadap mutu
    • inovasi
    • struktur organisasi fleksibel
    • Lapisan organisasi hanya sedikit
    • Kerjasama
    • Kinerja tim
    • semua orang menambah nilai, fleksibel dan terberdayakan
    • Pendidikan dan pelatihan untuk semua orang

Mengapa manajemen harus berubah ?
  1. ketidak puasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan dan produk
  2. perubahan eksternal yaitu globalisasi dan teknologi informasi, menajamnya persaingan pasar, pengaruh sosial dan politik
  3. Dorongan internal yaitu transfer kepemimpinan, produktifitas, konflik dan partisipasi SDM, sistem penghargaan
  4. keterbatasan anggaran / pendanaan

Mengapa kualitas penting ?
  1. merupakan tolak ukur keberhasilan / kesuksesan sebuah produk dilihat dari sisi konsumen
  2. menunjukan karakteristik produk yang diiginkan oleh konsumen
  3. pada akhirnya mmenjamin keberlangsungan hidup unit penyedian produk ( untung / rugi )

TQM Sebagai Paradigma manajemen baru
  1. merupakan konsep  manajemen modern yang responsif terhadap perubahan eksternal dan internal organisasi
  2. fokus terhadap peningkatan kualitas produk dan kepuasan pelanggan secara terus menerus
  3. komitmen organisasi dalam jangka panjang
  4. menekankan pada kerjasama tim
  5. melibatkan semua level SDM : manajemen dan karyawan
  6. dapat diterapkan disektor private maupun publik

Proses pengambilan keputusan
  • Pengambilan keputusan yang efektif merupakan suatu proses yang kompleks, tergantung pada keterampilan yang dimiliki oleh manager
  • Kooyyz dan weihrich, mendefinisikan pengambilan keputusan adalah penataan pilihan lagkah atau tindk dari sejumlah alternatif

Proses pengambilan keputusan
    1. perumusan masalah
    2. penegmbangan alternatif
    3. evaluasi alternatif
    4. pemilihan alternatif terbaik
    5. implementasi keputusan
    6. evaluasi hasil-hasil

Tipologi Keputusan Operasional
  1. keputusan terprogram terjadi jika situasi sering muncul, prosedur rutin dan dapat disusun untuk melakukan evaluasi menyelesaikan, beberapa langkah yang hendak diketahui seorang wirausaha, baik secara eksplisit / implisit dlm mengevalusi keputusan
    1. pastikan kebutuhan akan suatu keputusan
    2. kenali kriteria keputusan
    3. alokasikan bobot(skor tertinggi pada keputusan prioritas)
    4. kembangkan alternatif-alternatif
    5. pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang telah di evaluasi

  1. Keputusan tidak terprogram yaitu baru, ketidak pastian dan tidak terstruktur. Tidak ada prosedur yang ada untuk menagani masalahnya. Tidak ada cara yang sama dengan sebelumnya karena masalahnya kompleks atau sangat penting

Kamis, 26 Mei 2011

Faktor yang mempengaruhi perencanaan pembangunan perusahaan
  1. letak konsumen
alasan ; karena lebih mudah mengetahui selera konsumen, mengurangi resiko kerusakan, barang tidak tahan lama, biya angkut  sangat mahal, jasa
  1. letak sumber baha baku
alasan : biasanya peruahaan yg volume bahan bakuna menyusut dalm proses produksi jadi biaya angkut jadi mahal
  1. sumber tenaga kerja
    • tenaga tak terdidik karena jumlah tersedianya sumber daya manusia, tingkat   upah, budaya dan kebudaaan hidup,
    • Tenaga kerja terdidik karena gaya hidup mewah, tidak biasa didaerah
  2. tersedianya air
  3. suhu udara seperti perkebunan teh, tembakau atau jamur merang
  4. tenaga listrik spt tekstil dan kertas
  5. fasilitas transportasi spt perusahaan angkutan (darat, laut, udara)
  6. lingkungan masyarakat
  7.  



Kunjungi Juga : www.dadang-solihin.blogspot.com

0 komentar:

Lokasi