Kamus Keuangan Ekonomi Syariah ( B )


Sabtu, 21 Januari 2012

Ba’i 
     Merupakan kata yang musytarak (mempunyai dua arti),
yaitu jual dan beli; akad jual-beli; penjualan.

Ba’i bi Tsaman Ajil
BBA= jual beli dengan harga tangguh

Ba’i al-Ma’dum
Melakukan  penjualan  atas  barang  yang  belum  dimiliki
(short selling)

Bai’ al-Wafa
Jual beli yang dilangsungkan dua pihak yang dibarengi
dengan syarat bahwa barang yang dijual itu dapat dibeli
kembali   oleh   penjual,   apabila   tenggang   waktu   yang
ditentukan telah tiba

Baitul Mal
Rumah harta; Pada zaman Nabi Muhammad Saw berfungsi
sebagai perbendaharaan negara. Seluruh kekayaan yang
berasal dari zakat, kharaj, jizyah, fa’i, ghanimah, kafarat
dan  wakaf  dikelola  oleh  baitul  mal  dan  ditasyarufkan
untuk kepentingan umat Islam


BMT

Baitul Mal wat Tamwil; Lembaga keuangan non pemerintah

yang berfungsi menerima dan menyalurkan dana umat



Bank Konvensional

Bank  umum  sebagaimana  dimaksud  dalam  Undang-

Undang   Nomor   7   Tahun   1992   tentang   Perbankan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

10 Tahun 1998, yang melakukan kegiatan usaha secara

konvensional



Bank Kustodian

Pihak yang kegiatan usahanya adalah memberikan jasa

penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek

serta  jasa  lain,  termasuk  menerima  deviden,  dan  hak-

hak  lain,  menyelesaikan  transaksi  efek,  dan  mewakili

pemegang rekening yang menjadi nasabahnya



Bank Pelapor

Kantor  Bank  yang  meliputi  kantor  pusat  Bank  yang

melakukan  kegiatan  operasional,  Kantor  Cabang  Bank

yang berbadan  hukum Indonesia baik yang beroperasi di

Indonesia maupun di luar Indonesia, Unit Syariah, serta

Kantor Cabang Bank Asing dan Kantor Cabang Pembantu

Bank Asing yang berkedudukan di Indonesia



Bank Perkreditan Rakyat

Selanjutnya   disebut   BPR   adalah   Bank   Perkreditan

Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

10  Tahun  1998,  yang  melaksanakan  kegiatan  usaha

secara konvensional


Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Selanjutnya   disebut   BPRS   adalah   Bank   Perkreditan
Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1998 yang melaksanakan usaha berdasarkan
prinsip syariah

Bank Sentral
Menurut UU No. 11 Tahun 1953 tentang Undang-undang
Pokok  Bank  Indonesia,  yang  kemudian  digantikan  oleh
Undang-undang No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral.
Dalam  Undang-undang  tersebut,  Bank  Sentral  adalah
Bank  Indonesia,  dimiliki  oleh  Negara,  dan  merupakan
badan hukum

Bank Syariah
Bank  umum  sebagaimana  dimaksud  dalam  Undang-
Undang   Nomor   7   Tahun   1992   tentang   Perbankan
sebagaimana   telah   diubah   dengan   Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998, yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan syariah

Banking Book
Semua   elemen/posisi   lainnya   yang   dinilai   dariharga
perolehan dan ditujukan untuk investasi atau dicairkan
pada saat jatuh tempo (held to maturity).

Barang Haram dan Maksiat
Barang  atau  fasilitas  yang  dilarang  dimanfaatkan  atau
digunakan menurut hukum Islam

Batil
Ilegal

Biaya Operasional
Biaya yang berkaitan langsung dengan fasilitas pengelolaan
rekening nasabah misalnya biaya kartu ATM, cetak buku/
cek/bilyet giro, cetak laporan transaksi dan saldo rekening,
pembukaan dan penutupan rekening

BPRS
Bank Perkreditan Rakyat Syariah

Bursa
Tempat untuk memperjualbelikan sekuritas, valuta asing,
                        atau barang yang dilakukan secara teratur

0 komentar:

Lokasi