Tiga pemuda remaja, Ujang, Maman, dan Asep
berwisata ke Tanjung Kodok. Karena Ujang sebelumnya pernah ke Tanjung
Kodok, berpesan agara teman-temannya jangan sampai menginjak kodok
selagi di sana, karena katanya akan mendapatkan istri jelek jika kelak
menikah.
Kedua teman Ujang (Maman dan Asep) nggak percaya, "Ah, itu Cuma takhayul!"
Di antara tiga pemuda yang bersahabat itu, Ujang lah yang waj
Kedua teman Ujang (Maman dan Asep) nggak percaya, "Ah, itu Cuma takhayul!"
Di antara tiga pemuda yang bersahabat itu, Ujang lah yang waj
ahnya paling amburadul.
Singkat cerita, 10 tahun sudah berlalu, dan pada suatu kesempatan mereka mengadakan reuni di rumah Ujang.
Maman datang ke rumah Ujang paling duluan, dengan membawa istri yang cukup jelek. Melihat istri Maman, seketika Ujang berbisik, "Loe sih Man, gw bilangin dulu jangan nginjek kodok, eh loe takabur, malah sengaja nginjek tuh kodok!"
Nggak lama kemudian Asep datang dengan istrinya yang ternyata jauh lebih jelek daripada istri Maman. Sama halnya kepada Maman, Ujang berbisik, "Bener kan, gara-gara loe nginjek dua kodok, loe dapet bini yang mukanya berantakan gitu!"
Serempak, Maman dan Asep, bertanya kepada Ujang, "Alaaaah jangan banyak ngomong loe Jang, mana coba bini loe, bini orang yang katanya nggak nginjek kodok di Tanjung Kodok waktu kita kesana dulu?"
"Sabar sebentar, Pren. Bini gw masih bikin minuman" jawab Ujang. Nggak lama kemudian istri Ujang keluar, dan ternyata istri Ujang sangat-sangat cantik (mungkin setara dengan Dian Sastro Wardoyo-lah). Maman dan Asep sangat terpana dengan kecantikan istri sahabatnya itu.
"Naaaah itu dia ganjaran bagi orang yang sama sekali nggak nginjek kodok di Tanjung Kodok. Biar muka gw pas-pasan, atawa bias dibilang jelek lah, tapi dapet bini yang kecantikannya bak selebritis jaman sekarang. Hahaha.!" Ujang agak sedikit menyombongkan diri.
Setelah selesai menghidangkan minuman, tiba-tiba istri Ujang nyeletuk, "Memang betul Bapak-bapak. Kang Ujang memang sama sekali nggak nginjek kodok di Tanjung Kodok. Tapi waktu saya kesana, secara nggak sengaja justru saya yang nginjek lima kodok sekaligus. Nggak sengaja nginjek aja dapet suami sejelek Kang Ujang, apalagi kalo saya nginjek kodoknya disengaja. Ngga kabayang jeleknya kaya apa suami saya, model yang lebih jelek dari Kang Ujang?"
Singkat cerita, 10 tahun sudah berlalu, dan pada suatu kesempatan mereka mengadakan reuni di rumah Ujang.
Maman datang ke rumah Ujang paling duluan, dengan membawa istri yang cukup jelek. Melihat istri Maman, seketika Ujang berbisik, "Loe sih Man, gw bilangin dulu jangan nginjek kodok, eh loe takabur, malah sengaja nginjek tuh kodok!"
Nggak lama kemudian Asep datang dengan istrinya yang ternyata jauh lebih jelek daripada istri Maman. Sama halnya kepada Maman, Ujang berbisik, "Bener kan, gara-gara loe nginjek dua kodok, loe dapet bini yang mukanya berantakan gitu!"
Serempak, Maman dan Asep, bertanya kepada Ujang, "Alaaaah jangan banyak ngomong loe Jang, mana coba bini loe, bini orang yang katanya nggak nginjek kodok di Tanjung Kodok waktu kita kesana dulu?"
"Sabar sebentar, Pren. Bini gw masih bikin minuman" jawab Ujang. Nggak lama kemudian istri Ujang keluar, dan ternyata istri Ujang sangat-sangat cantik (mungkin setara dengan Dian Sastro Wardoyo-lah). Maman dan Asep sangat terpana dengan kecantikan istri sahabatnya itu.
"Naaaah itu dia ganjaran bagi orang yang sama sekali nggak nginjek kodok di Tanjung Kodok. Biar muka gw pas-pasan, atawa bias dibilang jelek lah, tapi dapet bini yang kecantikannya bak selebritis jaman sekarang. Hahaha.!" Ujang agak sedikit menyombongkan diri.
Setelah selesai menghidangkan minuman, tiba-tiba istri Ujang nyeletuk, "Memang betul Bapak-bapak. Kang Ujang memang sama sekali nggak nginjek kodok di Tanjung Kodok. Tapi waktu saya kesana, secara nggak sengaja justru saya yang nginjek lima kodok sekaligus. Nggak sengaja nginjek aja dapet suami sejelek Kang Ujang, apalagi kalo saya nginjek kodoknya disengaja. Ngga kabayang jeleknya kaya apa suami saya, model yang lebih jelek dari Kang Ujang?"
Sumber ; www.facebook.com/ceritaluculucu
0 komentar:
Posting Komentar