Cerita ini ada kaitan nya dengan cerita “Hiakyat Padang Penyengat “. Pada zaman kerajaan Balok berdiri,dari raja-rajanya sampai ke prajurit Kerjaan belum ada yang memilik senjata api.Yang di pakai hanya senjata Keris,Tombak,Lade,Kujor,Badik,Pedang ataupun parang panjang
Keris yang di pakai Raja Balok itu log 9,keris ini sangat sakti,hampir sama dengan keris Empu Gandring zaman Kerjaan kediri dulu.Keris ini di simpan di Keramat Sisilan.Keramat Sisilan sangat terkenal sakti nya,boleh di katakan sakti mandra guna,apa saja yang di katakan pasti jadi.
Senjata inilah yang di pakai perang untuk melawan musuh,baik untuk melawan lanun maupun perperangan antar kerajaan.Apabila terjadi perperangan,kerusuhan ( perkelahian ),selesai terjadi tragedy tersebut semua senjata di cuci pada perigi berdarah ( Sumur Berdarah.Red ) .Setelah itu barulah di simpan oleh pemilik nya.
Jadi Perigi berdarah ini gunanya adalah untuk mencuci senjata kerajaan yang pada senjata itu ada darah yang melekat.Darah-daah itulah yang di bersihkan di perigi itu,sehingga warga setempat menyebut nya dengan PERIGI BERDARAH/TELAGA BERDARAH
Setelah Raja-raja wafat,kerajaan Balok tidak ada lagi senajata-senjata prajurit,semuanya di kumpulkan dan di simpan pada perigi berdarah,kecuali senjata Raja dan pembantunya di simpan pada makam masing-masing.
Menurut Informan,sekarang keadaan perigi berdarah tidak tampak seperti dahulu karena sudah termakan oleh waktu,sebab mengingat sekarang ini sudah abad 21,sedangkan berdirinya kerajaan balok pada abad 17.
NB :Cerita ini saya tulis kembali yang sumber Cerita saya dapatkan berasal dari Masyarakat Balok yang di rangkum menjadi sebuah buku dan bertujuan untuk melestarikan budaya belitung khusus nya daerah balok.
Tunggu update kami selanjutnya!!!
0 komentar:
Posting Komentar