I. LATAR BELAKANG MANAJEMEN RISIKO


Jumat, 16 Desember 2011

I.1 `Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
Perbankan Indonesia mengalami pasang surut serta berbagai pengalaman, balk yang mendorong pertumbuhan maupun yang menghambat. Krisis keuangan yang terjadi di asia pada tahun 1998 merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga untuk memperbaiki industri perbankan.

API menetapkan 6 pilar sebagai program untuk menciptakan industri yang sehat. Enam pilar tersebut adalah: 
  1. 1.      Struktur perbankan yang sehat
  2. 2.      Sistem Pengaturan yang Efektif
  3. 3.      Sistem Pengawasan yang Independen dan Efektif
  4. 4.      Industri Perbankan yang Kuat
  5. 5.      Infrastruktur Pendukung yang mencukupi
  6. 6.      Perlindungan Konsumen
  • Menciptakan struktur perbankan yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
  • Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional.
  • Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
  • Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional
  • Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat
  • Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
Krisis finansial dunia yang terjadi mulai tahun 2008 semakin menegaskan perlunya penerapan manajemen risiko secara konsisten. Dibandingkan dengan krisis finansial pada tahun 1998, dalam menghadapi krisis tahun 2008 perbankanIndonesiadinilai sudah lebih siap. Disamping itu juga masyarakat semakin dewasa sehingga tidak membuat kondisi perbankan semakin panik.

Hal ini membuktikan bahwa penerapan pilar-pilar API secara konsisten dan berkesinambungan akan membuat perbankan lebih tangguh.

0 komentar:

Lokasi