1. Untuk pengujian awal, sebaiknya punya Multimeter. Nah dengan multimeter coba periksa baterai Anda dengan multimeter sehabis diisi penuh. Pastikan bahwa tegangannya ada di sekitar tegangan yang disebutkan pada lembar spesifikasinya. Jadi, bila disebutkan bahwa tegangannya adalah 7,4 volt, pastikan bahwa tegangan baterai ada di sekitar angka itu. Jika terlalu rendah, ada kemungkinan proses pengisian baterai belum selesai atau ada kerusakan pada sel baterai Anda sehingga sel tersebut tidak bisa menyimpan daya secara optimal. Solusinya Anda harus mengganti sel tersebut otomatis ya harus beli baterai baru.
2. Untuk selanjutnya jangan mencolokkan charger ke notebook saat baterai penuh.
3. Jika bekerja di rumah dalam jangka waktu lama dan ingin menggunakan charger, sebaiknya lepaskan baterai dari notebook.
4. Sekali dalam sebulan, biarkan arus listrik dalam baterai habis sepenuhnya sebelum melakukaan pengisian. Jangan lupa matikan notebook saat mengisi baterai.
5. Cara mengisi baterai yang benar adalah dengan mengisinya sebelum kapasitas di dalam baterai benar-benar habis. Selain itu, hindari melepas charger pada saat baterai belum penuh secara berulang-ulang.
6.Untuk Anda yang tinggal di daerah yang lampunya sering mati, atau tidak stabil, bila Anda menggunakan notebook di rumah untuk waktu lama dan tidak pake baterai alias langsung dari chargernya sangat dianjurkan untuk menggunakan Stabilisator atau UPS agar listrik dari PLN tidak merusak charger Anda, dan juga komponen di dalam notebook. Pengalaman seperti ini pernah penulis alami saat di Jayapura, dimana listrik turun banget kalo sudah malam sehingga charger notebook jadi rusak saat itu untungnya tidak sampai mengenai komponen dalam notebook.
Tips ini juga bisa dipakai untuk gadget-gadget lain seperti HP, Blackberry, IPhone, Ipad, PSP dan sejenisnya.
Sumber : http://ruangsoftware.com/
0 komentar:
Posting Komentar